Evolve
Contribute Brilliant!
Masih ingat dengan kata-kata
itu? Ya,
apalagi kalau bukan dari
acara Olympus.
Olympus adalah salah satu kegiatan
di PKN STAN yang menyerupai orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) jurusan
di perguruan tinggi lain, ditujukan khusus untuk mahasiswa baru jurusan
Perpajakan PKN STAN. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan
hal-hal tentang jurusan Perpajakan kepada mahasiswa baru PKN
STAN, serta merekatkan kebersamaan antar mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan
Perpajakan PKN STAN.
Tahun 2018 kemarin, Olympus kembali
diadakan untuk ketiga kalinya. Kegiatan yang telah ada sejak tahun 2016 ini rupanya masih belum terselenggara secara maksimal menurut sebagian
besar mahasiswa jurusan Perpajakan angkatan tahun 2018. Hal ini bisa dilihat
dari pendapat salah seorang mahasiswi Prodip I Pajak, Elmara Putri, yang mengatakan bahwa manajemen
waktunya kurang sebab
"banyak ngaret”. Tidak hanya itu, nilai
akhir yang menjadi salah satu output dari
Olympus 2018 juga dipertanyakan hingga saat ini karena panitia juga telah menjanjikannya kepada peserta. Nilai tersebut dikabarkan menjadi
salah satu bahan penilaian
keaktifan mahasiswa dalam kegiatan non akademik di jurusan Perpajakan. “Kalau bisa
diperbaiki, jika dari
awal niat pakai sistem penilaian berarti hasilnya jangan terlalu lama. Jadi mahasiswa tahu berapa nilainya,
kalau nilai tidak
efektif, mungkin bisa dicari sistem penilaian lain untuk tolok ukur
keberhasilan program,” komentar Muhammad Donny Dermawan, ketua angkatan Penilai
2018. Komentar lain juga datang dari Septin Ragil mahasiswi Prodip III Pajak
2018 yang menginginkan agar nilai olympus secepatnya dikeluarkan, namun dia
memaklumi panitia dengan alasan bahwa mahasiswa jurusan Perpajakan angkatan
2018 cukup banyak, jadi kemungkinan nilai lama dikeluarkan sangat bisa terjadi.
Terkait isu nilai tersebut, panitia
telah mengkonfirmasi bahwa nilai Olympus tidak akan dikeluarkan hasilnya, hal
ini diperjelas oleh Muhammad Hafiz Irfaan selaku koordinator pelaksana Olympus
2018. “Itu
kendala dari panitianya sih. Kemarin, itu juga salah satu hal yang harus diperbaiki buat besok,
masalah pendataan sama registrasi. Kan kemarin asistensi sekaligus
mengambil tugas dan fungsi penilaian. Jadi mereka yang menilai, merekap, dan
merilis. Sudah dikonsolidasikan dengan kabinet
yang sekarang (KMP), hasilnya kami sepakat bahwa itu
(nilai akhir Olympus) tidak bisa dilaksanakan,” sambungnya.
Hal lain yang menjadi tanda tanya
adalah hasil dokumentasi mozaik yang belum juga di publikasi. “Kami ingin
lihat, kan waktu buatnya lama dan panas-panasan” ucap Dewi Ningrum dan
Intan, mahasiswi Prodip I Pajak 2018. “Rencananya bakal dirilis di coming soon
Olympus tahun ini,” pungkas Hafiz terkait pertanyaan mozaik. “Harusnya ada
aftermovie kemarin namun ada hambatan lagi dari panitia,” tambahnya. Jika membahas
keberhasilan kegiatan ini, Hafiz mengatakan, “Harus dilihat dari
targetnya. Menurutku
90% sudah tercapai karena
targetku
semua mahasiswa baru jurusan perpajakan bisa merasakan olympus itu hadir, jadi
intinya lebih ke kuantitas.”
Terlepas dari itu semua, peserta tetap menikmati
kegiatan. “Sangat senang karena selain bisa bertemu dengan teman-teman baru,
berbagi pengalaman, kita juga bisa menyesuaikan diri dengan suasana kampus dan
teman-teman Pajak yang lain,” kata Ajeng Utari dan Rita Permatasari mahasiswi D
I Pajak 2018. Besar harapan mereka untuk Olympus kedepannya, “Semoga acaranya bisa
lebih seru daripada tahun kemarin dan tetap semangat!”
(Kontributor: Zahra A, Ainun M)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar