Uji coba publik Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) resmi dimulai Selasa
(12/3) kemarin dengan rute perjalanan Lebak Bulus-Bundaran HI. Uji coba kali
ini merupakan uji coba pertama yang dibuka untuk publik dan tidak dipungut
biaya. Namun, pengunjung harus menunjukkan tiket ketika akan memasuki stasiun.
Pengunjung dapat memilih waktu antara pukul 08.00 hingga 16.00 dengan durasi sekitar
2 jam bagi setiap penumpang.
Beberapa mahasiswi PKN STAN berkesempatan untuk mengikuti
uji coba perdana ini dengan rute yang ditempuh mulai dari Stasiun Lebak Bulus
menuju Stasiun Bundaran Hotel Indonesia. Perjalanan sejauh 16 km ini, hanya memakan
waktu selama kurang lebih 26 menit. MRT Jakarta sendiri melintasi 13 stasiun dimulai
dari stasiun layang, yaitu Stasiun Lebak Bulus-Fatmawati-Cipete Raya-Haji
Nawi-Blok A-Blok M- Sisingamangaraja, serta enam stasiun bawah tanah Senayan-Istora-Bendungan
Hilir-Setia Budi- Dukuh Atas, dan berakhir di Bundaran HI.
Fasilitas yang disediakan di beberapa stasiun cukup
memadai, seperti toilet, musala, eskalator,
dan elevator yang dibangun untuk
penumpang dengan kategori prioritas serta penyandang disabilitas. Kebersihan
serta kenyamanan stasiun, dapat kita lihat dari raut muka kagum beberapa
penumpang ketika singgah di sejumlah stasiun.
Relawan yang bertugas di masing-masing stasiun juga menunjukkan sikap yang
ramah kepada setiap penumpang yang bertanya. “Stasiunnya bersih sekali,
keretanya juga udah canggih walaupun
pusing-pusing dikit karena cepet banget jalannya, tapi seneng bisa naik moda transportasi yang
keren, dan jangan sampai lah ada tangan jahil yang ngerusak fasilitas sebagus ini,” ujar Lubna, mahasiswi PKN STAN
yang mengikuti uji coba perdana ini.
MRT merupakan proyek angkutan transportasi yang
diluncurkan sebagai pengurai kemacetan bagi warga Ibu Kota Jakarta. Dengan MRT,
diharapkan dapat memenuhi arus pergerakan penduduk Jakarta sehari-hari karena
seluruh jalur kereta yang dibangun tidak bersinggungan langsung dengan jalan
raya. “MRT nya sendiri tuh cepet banget, lebih cepet dari KRL dan MRT ini stabil nggak goyang-goyang. Stasiun MRT juga
ada di daerah strategis jadi mau ke mana-mana lebih gampang dan cepet deh,” ucap Wida, mahasiswi PKN
STAN.
PT MRT Jakarta melalui media sosial mengajak
masyarakat untuk bekerja bersama dalam #UbahJakarta guna membangun
budaya-budaya yang positif, seperti budaya antre, mendahulukan masyarakat
prioritas, membuang sampah pada tempatnya, serta perilaku positif lainnya untuk
Jakarta yang lebih baik. “ Pakai hastag #UbahJakarta supaya banyak
masyarakat yang ikut andil dalam mengubah Jakarta menjadi yang lebih baik “
ungkap Iffah, salah satu petugas MRT di Stasiun Bundaran HI.
Uji coba publik ini berlangsung hingga 24 Maret mendatang.
Bagi kalian yang ingin mencobanya, dapat mendaftarkan diri melalui www.ayocobamrtj.com.
(Kontributor : Safira Nurdianah R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar