Media
Center PKN STAN - Tablig Akbar yang bertemakan “Nuzulul
Qur’an, Implementasi Perintah Iqro’ di Tengah Zaman Serba Instan”
telah diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Nahdliyin (IMAN PKN STAN) pada Minggu, 25
April 2021 melalui ruang virtual Zoom Meeting dan YouTube IMAN PKN STAN.
Acara yang diikuti lebih dari 150 peserta tersebut dihadiri oleh K.H.
Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dan bertujuan untuk mengingatkan kita tentang
pentingnya membaca dan memahami konteks suatu permasalahan sebelum kegiatan
atau keputusan dilaksanakan. Kegiatan yang merupakan salah satu rangkaian acara
dalam peringatan Nuzulul Qur’an berlangsung interaktif dengan beberapa peserta
yang mengajukan pertanyaan.
Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara,
Vijey Hamdani, dengan membaca Surah Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan
pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Restu Aziz dan penayangan video mengenai
IMAN PKN STAN.
Ada beberapa sambutan yang disampaikan oleh Bapak Dr.
K.H. M. Dawud Arif Khan—Kiai Dawud, selaku Ketua Dewan Penasihat
AL-IMAN (Alumni IMAN) dan Bapak Tanda Setiya, Ketua Jurusan Manajemen Keuangan,
sebagai perwakilan dari PKN STAN.
Kiai Dawud berharap bahwa lulusan PKN STAN dapat menebarkan syiar-syiar islam di
dunia kerja nantinya dan acara ini bisa semakin menambah ilmu dan wawasan islam
yang sangat bermanfaat bagi kita semua. Selain itu, ucapan terima kasih juga disampaikan
Pak Tanda Setiya kepada IMAN PKN STAN karena telah menyiapkan acara ini dengan
sebaik-baiknya . Beliau sangat berharap kepada Bapak Dawud dari AL IMAN dan IMAN
PKN STAN agar dapat mendidik mahasiswa-mahasiwa baru tentang kemampuan
spiritual dan sosio-kultural seperti yang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya
sehingga bisa mencetak calon-calon ASN perekat bangsa. Terakhir, beliau meminta
doa kepada Gus Muwaffiq agar pelaksanaan SPMB yang akan dilakukan tahun ini
berjalan dengan sukses dan lancar, serta calon-calon ASN berkualitas tercipta
dari sini.
Sampailah pada acara inti, yaitu mauizah hasanah yang disampaikan
oleh Gus Muwafiq. Beliau
menerangkan bahwa Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Qur’an yang
menghubungkan hal-hal uluhiyah bilashoutin wal harfin (meng-Esa-kan Tuhan
melalui pengetahuan—Al-Qur’an, secara langsung tanpa melalui suara dan tulisan)
dan termanifestasi menjadi teks-teks serta huruf-huruf yang akan disampaikan
kepada Rasulullah SAW, maka peristiwanya menjadi sangat manusiawi.
Al-Qur’an telah memberikan rumus-rumus tentang
pengetahuan kehidupan, maka kitab seluruh umat tersebut perlu dibaca agar paham
dengan kondisi kehidupan saat ini. Apalagi era akhir ini adalah era membaca dan
penguatan pengetahuan manusia. Iqra’ sendiri sebenarnya mengemban dua
misi membaca, yaitu kauniyah (secara Letterlijk)
dan kauliyah (membaca keadaan, pergerakan perubahan, dan perputaran bumi oleh
orang-orang yang disebut ulil
albab).
Tantangan terbesar saat ini adalah kita masih difasilitasi
oleh orang-orang yang tidak membaca Al-Quran, padahal dengan adanya perubahan
siang dan malam bisa menjadi landasan berfikirnya ulil albab. Iqra’
juga mampu menghasilkan fasilitator kehidupan yang akan membangun sebuah peradaban.
“Maka, sebenarnya
siapapun boleh belajar dari ruang digital karena perubahan menjadi digital ini
tidak bisa dihindari. Namun yang perlu diperhatikan adalah dari mana
sumbernya," ujar Gus Muwafiq ketika merespon pertanyaan tentang fenomena
serba instan yang sumber bacaan hanya merujuk pada pencarian Google.
Sebagai muslim, beberapa dari kita juga sering merasa
menjadi turis dalam agama sendiri, karena kitab dalam bahasa Arab dan kita
tidak memahami bahasa tersebut sehingga kita sulit untuk bisa mempelajari kitab
secara lengkap. Menyikapi hal tersebut, Gus Muwafiq berpendapat bahwa kita
tidak perlu memaksakan diri menjadi komplit dan harus menguasai segalanya, yang
penting diri kita sesuai dengan kebermanfaatan, itulah hidup.
Buku-buku
yang beraneka macam juga menjadikan diri harus waspada dan bisa membentengi
diri agar kita mendapat ilmunya, bukan jutru sesat pikir.
“Bacalah semua buku! Namun, dari buku tersebut ambilah
yang sesuai dengan apa yang diperlukan,” jawab beliau untuk tips bentengi diri
saat kita membaca banyak buku.
Usai
acara tablig akbar ini, ada beberapa agenda yang akan diadakan. M. Naziqi
Baihaqi, Ketua IMAN PKN STAN, menuturkan bahwa ada khataman Al-Qur’an yang
dilaksanakan bertepatan saat malam Nuzulul Qur’an dan rangkaian acara Hari
Lahir IMAN PKN STAN yang juga akan diadakan pada bulan Ramadan ini. Selain itu,
ada juga kegiatan Kajian Ramadan yang terdiri atas pembahasan beberapa kitab,
di antaranya:
- Bidayatul Hidayah (proses awal seorang hamba mendapatkan hidayah dari Allah SWT dan etika dalam berusaha mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta dengan tata cara dan adab yang benar) tiap Jumat malam.
- Irsyadul Ibad (petunjuk bagi seorang hamba menuju jalan yang lurus) dilaksanakan tiap Senin dan Rabu malam.
- Kitabus Shiyam (aturan dan kaidah ubudiah selama bulan Ramadan) setiap Selasa dan Ahad.
- Almiftahu li Baabin Nikah (hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum dan sesudah menikah) yang waktu pelaksanaan setiap Sabtu dan Minggu setelah Subuh.
Pihak eksternal bisa mengikuti pengajian tersebut
dengan bergabung dalam grup WhatsApp Kajian Ramadan IMAN. Acara-acara
tersebut diharapkan menjadi manfaat dalam menebar ilmu dan kebaikan.
Reporter: Regita Rindiani, Naufal Budi, Adila Syifa
Penulis: Aqlis Muqorobin
Editor: Surono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar