Sumber : Freepik |
Pada 9 April 2021, PKN STAN secara resmi membuka
kembali rekrutmen calon mahasiswa baru melalui Pengumuman Direktur Nomor
PENG-40/PKN/2021 Tentang Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2021, setelah
rekruitmen ditiadakan pada 2020 lalu. Hal ini sempat menimbulkan kehebohan
sekaligus kecemasan, bukan saja karena menghilangnya jurusan lama yang
digantikan dengan jurusan baru, tetapi juga karena sedikitnya kuota calon
mahasiswa yang akan diterima. Hal ini tentu menjadi sorotan baik bagi mahasiswa
maupun masyarakat luas, mengingat PKN STAN biasanya menerima ribuan mahasiswa
hampir tiap tahunnya. Jika melihat kembali jumlah pendaftar tahun-tahun
sebelumnya, persentase lolos akan semakin kecil sehingga menimbulkan rasa
khawatir bagi calon pendaftar kampus Ali Wardhana ini.
Rasa khawatir tidak hanya dirasakan oleh calon
mahasiswa tapi juga dirasakan oleh pengurus unit kegiatan mahasiswa (UKM) saat
ini. Ada kurang lebih 50 UKM di PKN STAN. Asumsikan 275 peserta didik baru akan
aktif dalam UKM. Maka tiap UKM hanya memiliki rata-rata 6 orang anggota. Hal
ini tentu sangat mengkhawatirkan sebab penerimaan riil seringkali berada di
bawah rencana, ditambah lagi sebagian besar UKM saat ini diurus sepenuhnya oleh
mahasiswa tingkat 2. Dengan ini, tiap-tiap UKM harus memutar otak dan
merencanakan langkah ke depan untuk tetap eksis dan program kerja bisa berjalan
dengan baik.
Dalam mengantisipasi Krisis SDM, ada beberapa hal yang
mungkin dapat dilakukan. Surono, ketua umum Media Center PKN STAN, memiliki
beberapa opsi seperti memperluas penjaringan kader hingga menyasar mahasiswa
alih program serta merancang struktur kepengurusan yang lebih ramping untuk
menyesuaikan kuantitas sumber daya demi keberlangsungan organisasi. Di sisi
lain, Bayuan sebagai ketua RadioBlast PKN STAN, berupaya untuk aktif di media sosial
yang ada seperti Line, Twitter, Instagram, dan Spotify sebagai media guna
menggaet minat mahasiswa untuk bergabung.
“Kalo misalkan upaya buat merampingkan belum ada sih
sampe saat ini, karena ini harus diomongin sama alumni & anggota aktif RadioBlast
PKN STAN. Tapi kalau misalkan keadaan bener bener memaksa buat harus
ngerampingin organisasi, gua pribadi maunya ada beberapa divisi yang digabung,
jadi di RadioBlast PKN STAN itu ada BPH dan 5 Divisi (Announcer, Producer,
Operator, Web & Design, dan Public Relations). Kalo misalkan dirampingin,
gua maunya Announcer dan Operator digabung jadi satu divisi. Web & Design sama
Public Relations digabung jadi satu divisi juga. Terakhir BPH digabung sama
Producer jadi satu divisi. Jadi ada BPH dan 2 Divisi aja” ungkap Bayuan
mengenai pandangannya tentang kemungkinan adanya perampingan struktur
organisasi dalam RadioBlast PKN STAN.
Dalam menanggulangi masalah krisis SDM yang akan
datang, usaha dari tiap-tiap UKM saja tidaklah cukup. Maka dari itu diharapkan
nantinya mahasiswa baru dapat aktif untuk ikut mempertahankan UKM. Selain itu
kerja sama antar UKM sangat dibutuhkan, sehingga krisis ini tidak menimbulkan
persaingan atau bahkan konflik melainkan memunculkan rasa solidaritas agar
dapat saling membantu mempertahankan eksistensi.
“Dan mahasiswa baru, kalian kan nantinya bakal jadi
satu dalam asrama, aku pengen kalian aktiflah organisasi karena tentu dalam
satu asrama koordinasi antar mahasiswa jauh lebih enak dalam berorganisasi.
Selain itu, lewat organisasi ini, kita bisa ramaikan event-event di PKN STAN,
biar kuliah nggak hanya seputar belajar dan ujian.” ujar Surono, ketua umum
Media Center PKN STAN, sebagai penutup. Sedangkan Bayuan sebagai ketua dari
elkam RadioBlast PKN STAN juga berharap semoga elkam bisa mencari jalan dari
permasalahan SDM ini dengan bantuan BEM sebagai koordinator dan komunikasi
antar-Elkam. Ia berpendapat bahwa beberapa UKM bisa berbagi anggota atau
melebur agar masalah SDM ini bisa ditangani.
Kontributor : Mega dan Naufal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar