Pemilihan
raya (pemira) tinggal menghitung hari. 25 November menjadi tanggal bersejarah
di PKN STAN, karena menandakan akan terpilihnya presiden mahasiswa yang baru.
Presiden Mahasiswa inilah yang nantinya akan menahkodai kepemimpinan BEM PKN STAN selama satu tahun masa jabatan. Untuk memperoleh komparasi
visi misi dan perspektif dari masing-masing
calon presma/wapresma 2024, Media Center secara khusus meliput hal tersebut.
“Visi kami adalah menjadikan BEM yang inklusif dengan berlandaskan integritas dan menghadirkan inovasi untuk menciptakan lingkungan kampus yang berdaya dan bersinergi” jelas Adva, Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) 2024 dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1 pada Selasa (19/11). Untuk mencapai visi tersebut, paslon nomor urut 1, capresma M. Advaita YP Hermansyah dan cawapresma Arridho Rizki Ananda memiliki misi sebagai berikut :
1) mengharmonisasikan gerakan mahasiswa yang inklusif dengan melibat
seluruh elemen, 2) memperkuat inovasi dan stabilitas program kerja yang berdampak
dan bermanfaat bagi seluruh
elemen kampus PKN STAN, 3) mewujudkan lingkungan kerja yang bersih sehat dan
berintegritas, 4) mengedepankan partisipasi dan kolaborasi internal kampus pkn
stan, 5) memaksimalkan dan mengembangkan sumber daya manusia di internal dan
eksternal kampus.
Adva dan Ridho lebih lanjut menyebutkan bahwa visi dan misi milik mereka berangkat dari keresahan yang dialami, seperti penyatuan seluruh elemen kampus melalui BEM dan ingin adanya inovasi dari setiap ormawa agar tidak adanya ormawa yang mati. Bagi Paslon no 1, peran mahasiswa sudah dijalankan secara maksimal, terutama dalam perannya untuk menjalankan kepanitiaan dan ormawa yang ada di kampus. Namun, mereka menyayangkan kurangnya sense of belonging mahasiswa dalam mengikuti berbagai macam kegiatan di kampus. Menurut mereka, kurangnya sense of belonging adalah akibat dari padatnya kegiatan di kampus, sehingga mahasiswa kesulitan untuk menyesuaikan dengan banyaknya kegiatan yang sedang berjalan.
Untuk meningkatkan peran mahasiswa tersebut, Adva dan Ridho memiliki beberapa rencana kerja diantaranya, seperti membuat satu kalender kegiatan atau bulan tematik untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan yang akan dijalankan oleh setiap ormawa agar output yang dihasilkan juga maksimal. Selain itu, mensimplifikasi kegiatan yang outputnya hampir sama, seperti seminar, workshop dan kegiatan olahraga agar dapat terintegrasi dan dijalankan secara bersamaan. Dengan hal ini, diharapkan mahasiswa dapat menjalankan kegiatan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Mengenai organisasi mahasiswa, paslon no 1 mengapresiasi ormawa yang telah aktif, namun di sisi lain juga turut menyayangkan ormawa yang belum sepenuhnya aktif. “Dalam menjalankan ormawa harus orang-orang yang peduli, yang cinta dengan ormawanya”, ujar Adva mengenai pemimpin ormawa. Adva menambahkan dengan adanya orang-orang yang cinta dengan ormawanya, dapat menghidupkan ormawa itu sendiri. “Selain itu, untuk menjaga agar ormawa tetap aktif, perlu adanya monitoring dan evaluasi dari BEM ke ormawa itu sendiri” tambahnya.
Lalu untuk merealisasikan misi nomor 5 mengenai sumber daya manusia, Paslon no 1 memiliki beberapa program kerja yang secara khusus untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa yaitu Sekolah Kepemimpinan dan Kelas Mentoring. Sekolah Kepemimpinan berfokus pada peningkatan sumber daya manusia dalam kepemimpinan agar bisa memimpin ormawa atau UKM nantinya. Sedangkan kelas mentoring diadakan untuk melatih sumber daya manusia dalam menggunakan aset kampus sehingga dapat digunakan kemampuannya dalam berbagai kegiatan yang akan diadakan.
Kemudian mengenai isu yang beredar di lingkungan kampus, secara khusus Adva dan Ridho menyayangkan belum adanya satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS) di kampus. Sehingga, jika terpilih, mereka akan melakukan audiensi dengan pihak lembaga agar nantinya dapat membentuk satgas PPKS. Selanjutnya, Adva menyampaikan bahwa penyalur aspirasi mahasiswa merupakan tupoksi BLM. Maka dari itu, untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa, BEM akan menggandeng BLM untuk melakukan sinergi dalam melakukan advokasi ke berbagai pihak, terutama pihak kampus dalam penyelesaian masalah. Selain melibatkan BLM, Badan Angkatan juga akan lebih dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
Terakhir, Adva dan Ridho menegaskan secara khusus penguatan integritas di dalam lingkungan BEM itu sendiri agar terciptanya lingkungan kerja yang bersih dan sehat. BEM PKN STAN juga tidak hanya berdampak bagi internal kampus sendiri, namun juga akan meningkatkan kerja sama dengan pihak eksternal kampus seperti BEM dan organisasi dari universitas lain.
Kontributor:
Alberto Yuanito Tako Payong
Atika Tegar Imawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar