Terdapat hal menarik dalam penugasan Dinamika 2019 yang
belum pernah ada pada pelaksanaan Dinamika tahun-tahun sebelumnya, yaitu
pembuatan Ecobrick. Ecobrick sendiri merupakan penggabungan
antara Eco dan Brick, berarti bata ramah lingkungan. Ecobrick
adalah
botol plastik yang diisi dengan limbah non-biological untuk
membuat blok bangunan (zerowaste.id). Ecobrick
yang juga dikenal sebagai Bottle Brick atau Ecoladrillo merupakan solusi
simpel dan efektif yang dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan sampah
plastik. Metode ini terbukti mengurangi jumlah sampah plastik di Kanada, negara
asal pencipta Ecobrick, Russell Maier.
Pembuatan Ecobrick
sendiri terbilang sederhana, cukup menyiapkan botol plastik bekas air mineral,
tongkat kecil, dan sampah-sampah plastik. Langkah pertama dalam membuat Ecobrick adalah membersihkan botol
plastik bekas air mineral dan mengeringkannya sebelum digunakan. Kemudian,
sampah-sampah plastik dimasukkan ke dalam botol bekas sedikit demi sedikit
sambil ditekan menggunakan tongkat kecil agar padat. Botol tersebut harus terus
diisi sampai penuh dan padat dengan sampah plastik agar tidak berubah bentuk
saat ditekan. Terakhir, botol bekas tersebut ditutup kembali dan Ecobrick siap digunakan.
Ecobrick dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya yang memiliki nilai jual.
Ide penugasan Ecobrick pada Dinamika
2019 diusung oleh panitia mengingat isu pengelolaan sampah di Indonesia yang
belum baik. Adanya penugasan Ecobrick ini
bertujuan untuk menanamkan budaya ramah lingkungan ke Generasi Dananjaya
(mahasiswa baru PKN STAN). Ecobrick
yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa tersebut akan dibuat kursi dan meja yang
selanjutnya diletakkan di beberapa spot kampus serta disumbangkan ke
sekolah-sekolah (SD atau SMP) sekitar. Kegiatan tersebut termasuk dalam
rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat Dinamika 2019 yang dilakukan pada
Kamis (26/09/2019).
Kontributor : Agustina Anggie PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar