Berawal dari kepedulian terhadap sesama mahasiswa di kampus PKN STAN,
Rendra Rezki Purwandani dan Nur Bandarulloh mendaftarkan diri menjadi pasangan
calon Presiden Mahasiswa dan Waki Presiden Mahasiswa nomor urut 2. Ditemui
dalam kesempatan terpisah di sela kesibukan perkuliahan, Nur Bandarulloh
mengungkapkan bahwa saat ini banyak mahasiswa PKN STAN yang mengalami
demotivasi, baik dalam lingkungan akademis maupun kegiatan kemahasiswaan. Hal
ini dapat dilihat dari masih tingginya tingkat persentase drop out maupun tingkat kontribusi mahasiswa dalam berbagai acara
di kampus. Menurut pria kelahiran Sumenep, 3 April 1995 ini, isu kesehatan
mental merupakan salah satu penyebabnya.
“Berbeda dengan luka yang terlihat sehingga mudah diobati. Mental health tidak mudah dideteksi sehingga perlu
kontribusi berbagai pihak dalam menanganinya”, ungkapnya. Banda, panggilan
akrabnya, juga menambahkan bahwa selama ini banyak program dari lembaga maupun
BEM tahun sebelumnya yang berorientasi untuk mengatasi ini namun dinilai kurang
tepat sasaran karena program seperti diskusi umum maupun konsultasi publik
tidak benar-benar diikuti oleh mahasiswa yang mengalami demotivasi. Dari semangat itulah, paslon nomor urut 2 memaparkan visi misi yang ingin
dicapainya dalam kontestasi politik tahun ini.
Dengan mengemban visi untuk menghasilkan SDM yang berakhlak baik, kuat
dan mampu beradaptasi serta berkontribusi besar dalam kegiatan kemahasiswaan,
Rere dan Banda ingin membangun suasana yang nyaman di kampus seperti yang
tercantum dalam misinya yaitu dengan menciptakan lingkungan PKN STAN yang guyub
dan menjadi rumah bagi seluruh mahasiswa. Menurut Banda, menciptakan kegiatan
belajar yang tanpa tekanan dan hubungan antar seluruh elemen kampus yang hangat
seperti keluarga merupakan kondisi ideal bagi mahasiswa untuk mengembangkan
kapasitasnya. Dengan merasa nyaman seperti di rumah, mahasiswa akan termotivasi
lebih tinggi untuk berprestasi dan aktif berkontribusi.
Untuk itu, dengan tagline “Sopan,
Santuy”, paslon nomor urut 2 ingin menghadirkan kegiatan kemahasiswaan
yang santai namun tetap dapat dinikmati oleh seluruh mahasiswa PKN STAN.
Kedepannya, kegiatan dan program-program kerja yang yang telah diadakan akan
dievaluasi dan dioptimalkan pelaksanaannya untuk mendukung tingkat partisipasi
mahasiswa yang tinggi. Dengan demikian, BEM nantinya akan menjadi mitra
mahasiswa, tidak hanya menjadi eksekutif dan fasilitator serta memberikan
saran-saran strategis terkait SDM di kampus. Salah satu program unggulan yang
ditawarkan yaitu melalui pengembangan aplikasi kemahasiswaan berkonsep mobile dengan berbasis IOS dan Android
yang mudah digunakan oleh seluruh mahasiswa.
Aplikasi kemahasiswaan ini akan dijalankan melalui kerjasama dengan
lembaga. Selain dapat digunakan sebagai basis profiling mahasiswa dalam bidang akademis seperti data nilai mata
kuliah, jadwal, hingga dapat memudahkan dalam proses pengajuan ruangan kuliah
yang terintegrasi dengan data kemahasiswaan PKN STAN, aplikasi ini juga dapat
menjadi platform untuk optimalisasi
kinerja, program, partisipasi dan aspirasi mahasiswa. Contohnya yaitu dengan memberikan layanan survei dan evaluasi
mengenai kegiatan kemahasiswaan di kampus sehingga memudahkan setiap mahasiswa dalam
menyampaikan ide-ide mengenai apa saja yang dapat dikembangkan di kampus.
Melalui semangat tersebut, paslon ingin meningkatkan keterlibatan mahasiswa
dalam kegiatan kampus. Dengan aplikasi ini, setiap mahasiswa mampu
berkontribusi aktif secara langsung terhadap perkembangan kegiatan
kemahasiswaan dan kegiatan belajar mengajar, tidak hanya evaluasi setiap akhir
semester namun secara realtime karena
ide dapat muncul dari keresahan dan masalah di sekitar secara spontan.
Salah satu nilai penting dengan adanya aplikasi ini yaitu
mengidentifikasi mahasiswa yang mengalami demotivasi. Melalui kerjasama dengan
Himpunan Mahasiswa Jurusan, pengurus angkatan hingga ketua kelas, mahasiswa
yang mengalami demotivasi akan diberikan bimbingan dan arahan langsung sehingga
program ini dapat terlaksana secara tepat sasaran dan tepat guna. Rendra dan
Banda, yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa D III Bea dan Cukai Alih Program
dan D III Akuntansi Alih Program juga ingin menjadi mitra dan fasilitator dalam
menghadirkan pemimpin baru di kampus. Menurut mereka, banyak mahasiswa hebat di
kampus ini namun tidak banyak yang ingin berkontribusi. Mahasiswa alih program
contohnya, yang memiliki pengalaman bukan hanya di dunia kerja namun juga
dalam kegiatan kemahasiswaan, namun tidak semua mau kembali ke kampus dan aktif
berkontribusi membimbing dan mendampingi mahasiswa program reguler. Potensi inilah yang harusnya dapat
dikembangkan dan disalurkan kembali ke kampus. Banda mencontohkan, kegiatan
kampanye yang dilakukan ke mahasiswa alih program untuk membangun motivasi,
tidak ikut terbawa arus ambisi namun juga menebar inspirasi. Kedepannya, Rere
dan Banda juga ingin melahirkan pemimpin-pemimpin baru. “Kontribusi yang dimaksud adalah sekecil
apapun itu, akan dapat mengubah lingkungan kampus PKN STAN menjadi lebih baik. Sehingga, BEM nantinya diharapkan mampu menjadi fasilitator untuk hal tersebut karena
pemimpin yang berhasil adalah yang mampu melahirkan pemimpin lainnya”, tambahnya.
Walaupun sempat dianggap sebelah mata karena tidak mencantumkan pengalaman
organisasi dalam kampanyenya, Rere dan Banda justru ingin menghadirkan persepsi
baru dalam kontestasi politik tahun ini. Keduanya ingin memberikan inspirasi
bahwa siapapun dapat berkontribusi jika memiliki keinginan. Bukan hanya dinilai dari latar belakang,
siapapun itu jika memiliki niat yang baik untuk memberikan sebesar-besarnya
kebaikan bagi kampus dapat menunjukkan niat tersebut melalui kontribusi nyata. “Kami
hanya orang “bodoh” yang nekat kuliah, nekat berkontribusi. Harapannya,
mahasiswa yang jauh memiliki pemikiran lebih hebat dan lebih besar dari kami,
dapat terinspirasi dan mau berkontribusi sesuai perannya masing-masing”,
tutupnya.
Kontributor : Fauzan Hayyu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar