Komunitas Ngopi Barbar menyelenggarakan talkshow bertema “Bangun
Jiwa Antikorupsi: Songsong Bonus Demografi Indonesia 2045” pada Sabtu (28/08/2021) sore melalui video
konferensi zoom. Dengan mengundang tiga narasumber serta moderator yang berasal dari penyuluh antikorupsi, talkshow
ini dapat menarik perhatian kurang lebih 100 peserta. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
diikuti Mars PKN STAN, selanjutnya acara dibuka dengan sambutan oleh
Bapak Bambang Kismanto sebagai inisiator komunitas Ngopi Barbar. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus peresmian
komunitas Ngopi Barbar oleh Bapak Wahyu Kusuma Romadhoni sebagai Kepala Pusdiklat PSDM BPPK Kemenkeu
RI. Serta, hadir pula direktur PKN STAN Bapak Rahmadi Murwanto yang memberikan
sambutan dengan berbagi pengalaman terkait integritas yang pernah dialami
beliau.
Ngopi Barbar
(Ngobrolin Pengalaman Integritas, Bangun Karakter Bangsa) sendiri merupakan komunitas baru di PKN STAN yang akan berfokus
dalam pembahasan seputar korupsi dan
integritas. Komunitas ini diinisiasi oleh Bapak Bambang Kismanto sebagai dosen
dalam mata kuliah Etika dan Antikorupsi (Etikor) yang berawal dari diskusi ringan dengan mahasiswa yang beliau ajar terkait pengalaman
integritas di kantornya. Sebagai langkah awal dari komunitas, dilaksanakanlah talkshow tersebut. Melalui talkshow tersebut, MC sekaligus koordinator
pelaksana Rotua Panjaitan juga berharap mendapat perhatian dari pihak luar dan bisa meningkatkan
kesadaran akan sikap antikorupsi serta semangat integritas, khususnya bagi
pemuda pemudi dalam menyongsong bonus demografi Indonesia 2045.
Kak Manggazali (Penyuluh Antikorupsi Makassar), Kak Juliasih Hizbar (Penyuluh
Antikorupsi Provinsi Jawa Barat), dan Kak Andin Sofiana (Penyuluh Antikorupsi dari internal
Kemenkeu) merupakan narasumber yang hadir mengisi talkshow serta tidak
ketinggalan Kak Teja Utami sebagai moderator. Ketiga
narasumber tersebut saling memberikan sharing pengalaman masing-masing
dan kiat-kiat untuk menjaga semangat integritas dan semangat antikorupsi agar
tetap menyala dalam pribadi masing-masing, yaitu pribadi harapan bangsa
Indonesia Emas 2045. Dalam talkshow, dapat diambil kesimpulan
bahwa penerapan hal-hal kecil mengenai integritas akan berdampak
pada perilaku seseorang dalam menanggapi korupsi di masa depan. Di zaman ini, untuk menumbuhkan integritas dan menyalakan semangat antikorupsi dapat dilakukan
dengan mudah salah satunya dengan menggunakan teknologi yang ada melalui gadget yang kita
miliki. Talkshow diakhiri dengan pertanyaan interaktif dari peserta
dengan membahas terkait dengan kasus korupsi yang ada di Indonesia.
Dengan tagline “Berantas Korupsi, Harus Bareng-Bareng”, Rotua berharap melalui komunitas Ngopi Barbar ini dapat
menciptakan penyuluh-penyuluh antikorupsi muda. Menurutnya,
generasi muda bangsa tidak boleh tutup mata dan
harus ambil sikap atas apa yang terjadi di negeri ini, termasuk korupsi.
“Jadi dengan ini kami mau
menyadarkan bahwa untuk mencapai Indonesia
emas itu, korupsi bener-bener harus diberantas, namun kuncinya harus satu: harus bareng-bareng, karena ga bisa dikerjakan satu pihak saja” ujarnya.
Berhubung komunitas baru ini diinisiasi oleh dosen
Etikor di kelas 6-13 dan 6-14 DIII
Kebendaharaan Negara 2018, anggotanya
masih berisikan mahasiswa dari kelas tersebut. Untuk mendapatkan lebih banyak anggota, kedepannya akan ada rekrutmen baik secara lisan atau poster kepada teman-teman di PKN STAN, alumni,
anggota latsar, beberapa anggota dari komunitas penyuluh antikorupsi dari
berbagai daerah, serta pegawai dari kementerian
keuangan maupun kementerian lain.
“Program selanjutnya masih
dibicarakan, berhubung masih komunitas rintisan” ujar Rotua.
Reporter dan penulis: Avianda Rahma Safitri
dan Siti Mega Hatinahtun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar