Perkembangan teknologi mengalami
kemajuan seiring berjalannya waktu dan kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan
teknologi sangat pesat dan berevolusi semakin canggih setiap harinya. Banyak
inovasi teknologi yang kian berkembang dan bermanfaat di tengah masyarakat.
Teknologi menjadi sarana yang bisa dikatakan wajib bagi berbagai sektor karena
mampu meringankan pekerjaan di dunia bahkan di Indonesia. Apalagi di masa
pandemi Covid-19 penggunaan teknologi
semakin dibutuhkan karena keterbatasan ruang gerak manusia.
Berbagai bidang mendapatkan pengaruh
dari perkembangan teknologi, seperti bidang pendidikan, transportasi, dan
informasi. Perkembangan tersebut memberikan kemudahan beraktivitas bagi para
penggunanya. Contohnya kemudahan akses informasi dengan cepat, akses layanan
umum, dan menjalankan pekerjaan. Oleh karena itu, kemajuan dari teknologi
ditunggu kehadirannya agar pekerjaan dan aktivitas manusia lebih efektif dan
efisien.
Mobil
Tanpa Sopir (Mobil Otonom)
Salah satu perkembangan teknologi di
bidang transportasi adalah mobil tanpa sopir–mobil otonom. Dilansir dari Inixindo Jogja, ide
mobil tanpa sopir diadopsi dari konsep
autopilot pada pesawat yang membuat
sistem komputer mengambil alih kemudi pesawat dan terbang secara otomatis.
Oleh karena itu, banyak perusahaan otomotif yang mencoba menerapkan konsep
tersebut, salah satunya Google. Perusahaan teknologi ini menciptakan Waymo
sebagai hasil penelitian teknologi mobil tanpa sopir.
Secara umum, mobil otonom memiliki
beberapa proses yang hampir sama, yaitu computer
vision, sensor fusion, localization, path planning, dan control.
Computer vision adalah serangkaian
kamera untuk memberikan gambaran keadaan sekitar mobil yang diproses dengan
kemampuan machine learning secara real time. Machine learning berfungsi melabeli objek yang tampak dalam gambar
seperti mobil, pejalan kaki, rambu lalu lintas, dan lainnya. Sensor
fusion adalah proses yang berasal dari kamera atau LIDAR yang digabung
dengan data sensor lain. Gabungan antara sensor atau hasil akhir dijadikan
referensi keadaan sekitar oleh komputer di mobil otonom. Selain itu, sensor
function berfungsi sebagai backup plan
jika terjadi kegagalan pada sistem kamera. Localization
berfungsi untuk mengetahui dimana mobil berada yang berguna dalam path planning untuk menentukan dimana
mobil berjalan. Path planning akan
merencanakan jalur mana yang akan dipilih agar sampai tujuan.
Control atau sering disebut
Electronic Control Unit (ECU) berfungsi untuk menghemat bahan bakar,
mengontrol keamanan, dan menjaga kenyamanan saat berkendara. ECU dapat mengontrol kemudi hingga putaran penuh, mengerem, dan
menginjak pedal gas.
Selain itu, dilansir dari inet.detik.com, mobil otonom memiliki beberapa kelebihan antara
lain mampu mengenali dan menghindari pengendara sepeda, dirancang cukup
agresif, mampu mendeteksi lubang di jalan, dan terus mengambil informasi.
Selain itu, mobil otonom memiliki kelemahan yaitu sulit mengontrol saat cuaca
buruk, belum mampu mengenali polisi, belum mampu mengenali hewan kecil, dan
akan ada langkah pengamanan jika sinyal seluler hilang. Startup Pony.ai
melakukan uji coba mobil otonom di jalan-jalan tertentu di California, Amerika
Serikat.
TV
Perasa Makanan
Baru-baru ini seorang profesor dari
Jepang mengembangkan sebuah prototipe layar TV yang bisa dijilat untuk
merasakan makanan pada jarak jauh. Perangkat ini memungkinkan penonton untuk
mencicipi makanan yang muncul di layar TV. Homei Miyashita, profesor
Universitas Meiji mengatakan bahwa beliau ingin membuat sebuah platform dimana
selera dari seluruh dunia bisa didistribusikan sebagai “konten rasa”. Beliau
berharap di masa depan orang-orang dapat mengunduh dan menikmati rasa makanan
dari restoran mewah dengan mencicipi rasanya melalui layar TV. Adapun tabung
rasa akan menyemprotkan beberapa rasa seperti asin, asam, manis, pahit, pedas,
dan gurih yang kemudian berpadu menciptakan cita rasa makanan tertentu.
Profesor Meiji juga mengatakan bahwa teknologi ini bisa digunakan untuk
pembelajaran jarak jauh bagi koki dan sommelier
(Reuters,2021).
Miyashita bekerja bersama
timnya yang terdiri dari 30 siswa dan
sudah memproduksi berbagai teknologi yang berhubungan dengan rasa, termasuk
garpu yang membuat kaya rasa masakan. Jika TV perasa makanan diproduksi
komersialnya, produk ini akan dibanderol dengan harga sebesar 100.000 yen atau
sekitar Rp12,4 juta. Pada suatu momen
wawancara, salah satu mahasiswa memberitahu kepada wartawan bahwa ia ingin
mencicipi cokelat manis. Setelah beberapa kali mencoba, maka suara akan
otomatis mengulangi pesanan dan rasa langsung disemprotkan pada lembaran
plastik pada layar. “Ini seperti cokelat
susu, ini manis seperti saus cokelat,” katanya (Reuters, 2021).
Virtual AI Model
Teknologi juga merambah dunia
modelling. Perusahaan asal Korea Selatan, Sidus Studio X mengenalkan selebgram
muda berbasis artificial intelligence (AI)
bernama Rozy. Perawakannya yang menyerupai manusia seutuhnya menjadikan Rozy
sebagai virtual influencer dengan 112
ribu pengikut instagram hingga saat ini. Rozy diciptakan sejak Agustus 2020
dengan berumur 22 tahun selamanya dan mulai merepresentasikan manusia nyata
secara daring sejak Desember 2020.
Baek Seung Yeop, CEO Sidus Studio,
membeberkan bahwa Rozy telah mendapat delapan kontrak eksklusif dengan sponsor
masuk lebih dari seratus produk. Keuntungan yang diraupnya telah memenuhi
target perusahaan per September 2021 dan memungkinkan pencapaian lebih dari 1
juta KRW (Sekitar Rp11,96 juta) pada akhir 2021. Hal ini akan semakin meningkatkan
pemasukan perusahaan karena model virtual seperti Rozy dapat terhindar dari
berbagai skandal buruk secara pribadi dan tampilan yang diperlihatkannya tidak
akan pernah menua. Selain itu, ia selalu terhindar dari sakit. Sebuah
perusahaan juga tak perlu menyewa perias untuk memberikan sentuhan-sentuhan make up. Wajah Rozy akan tetap sama
persis sejak awal pembuatannya.
Sebagai Korea virtual influencer pertama, Rozy dibuat dengan mengombinasikan
sekitar 800 ekspresi wajah dan gerakan yang diekstraksi dari aktor melalui
teknologi pemodelan 3D. Baek sebagai CEO menjelaskan bahwa meskipun hasil
ekstraksi gerakan aktor, tapi sosok Rozy tidak mencerminkan salah seorang model
secara spesifik. Ia bersama perusahaannya juga tak mengambil kecantikan barat
sebagai standar yang dibuat untuk Rozy.
Tak hanya Rozy, beberapa perusahaan
dari berbagai negara juga tengah mengembangkan robot sebagai model virtual.
Contohnya ada Miquela Sousa dari Amerika Serikat, Imma dan Liam Nikuro dari
Jepang, dan produk buatan Indonesia, Thalasya. Teknologi yang telah jauh
berkembang menjadikan pekerjaan yang mustahil dipegang robot, justru semakin
mudah saja. Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi sebuah
teknologi.
Kontributor: Alifa, Surono, dan Mega
Referensi
https://www.idxchannel.com/ecotainment/startup-ponyai-mulai-uji-coba-kendaraan-tanpa-pengemudi
https://inet.detik.com/cyberlife/d-2594027/ini-kecanggihan--kelemahan-mobil-otomatis-google
https://inixindojogja.co.id/bagaimana-mobil-self-driving-bekerja/
reuters.com/technology/lick-it-up-japan-professor-creates-tele-taste-tv-screen-2021-12-23/
https://www.korea.net/NewsFocus/HonoraryReporters/view?articleId=206305
Tidak ada komentar:
Posting Komentar